Minggu, 13 Januari 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis SEBAGAI LANGKAH PENCARIAN DEODORAN ALAMI


EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis SEBAGAI LANGKAH PENCARIAN DEODORAN ALAMI
Hilman Qudratuddarsi1) Fariz Rifai1) Hendra Tukantari2) Ainul Khafid1)
1)      Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram
2)      D-3 Kesehatan Hewan F. Peternakan Universitas Mataram

ABSTRAK
Penampilan lumrah diperhatikan karena penampilan bagian dari kebutuhan. Bau badan merupakan kendala ketika berinteraksi dengan orang lain bahkan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang. Bau badan diakibatkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri yang berperan dalam proses pembusukan. Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri yang menghasilkan asam isovalerik yang menyebabkan timbulnya bau badan yang tidak sedap. Untuk mengatasi bau badan orang menggunakan deodoran. Dengan perkembangan zaman deodoran tidak hanya mengandung pewangi dan anti bakteri namun mengandung anti perspirant atau penyerap keringat.
Deodoran saat ini banyak mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti aluminium, paraben dan lainnya. Daun jambi biji mengandung beberapa senyawa aktif yang berfungsi sebagai anti bakteri yaitu tanin, flavonoid, saponin, minyak atsiri dan alkaloid. Untuk itu kami meneliti potensinya sebagai deodoran melalui uji aktivitas anti bakteri yang terinspirasi dari kebiasaan masyarakat desa Jorok kecamatan Utan Sumbawa yang menggunakan deodoran daun jambu biji. Dalam penelitian ini terdapat 2 metode yaitu ekstraksi dan uji aktivitas anti bakteri dengan 3 konsentrasi yaitu 50%, 75 % dan 100%. Setelah pengukuran diameter zona bening ekstrak daun jambu biji dan penentuan sensitivitas berdasarkan Mukherjee( 1988) dengan diameter diatas 12 mm dikategorikan sensitif maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji pada setiap pelarut dan setiap konsentrasi sensitif dan ekstrak n-heksana dengan konsentrasi 100% memiliki sensitivitas tertinggi, pada etanol konsentrasi 75% dan aqudest 50%. Dengan kemampuan anti-bakterinya daun jambu biji berpotensi sebagai deodoran apalagi dengan adanya bau yang khas pada daun jambu biji itu sendiri. Hasil penelitian ini dapat kami sosialisasikan pada masyarakat pengguna di Sumbawa.
Kata kunci: daun jambu biji, Staphylococcus epidermidis, deodoran

0 komentar:

Posting Komentar