Keberadaan dan keberdayaan energi listrik merupakan sebuah
keharusan sebagai motor penggerak roda kehidupan pada sebuah bangsa untuk tetap
bergerak dan mengarah maju ke depan. Seperti telah diketahui bersama akibat
dari krisis energi listrik di Indonesia, maka di berbagai wilayah di Indonesia
mengalami pemadaman listrik bergilir. Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi
sekaligus sebagai solusi dalam mengatasi masalah tersabut yang bersifat
melimpah dan tidak dibutuhkan oleh masyarakat.
Disisilain Limbah cair organik yang
berasal dari industri terasi merupakan
salah satu sumber pencemar lingkungan. Contohnya untuk memproduksi 1 ton terasi
dihasilkan limbah cair sebanyak sebanyak 3.000 – 5.000 liter. Limbah cair akan
mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan
tercemarnya sungai yang dapat menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit
lainnya. Namun limbah terasi tidak hanya memiliki sisi negatif saja, limbah
terasi dapat dijadikan medium bakteri yang dapat mengubah bahan organik menjadi
energi listrik. Limbah cair organik dari dari industri terasi mengandung
bahan-bahan organik seperti protein, karbohidrat, dan bahan-bahan lainnya, yang
dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter aceti cathode. Sifat
bakteri ini yang dapat mendegradasi medium organik pada sistem Microba Fuel
Cell ( MFC ) menghasilkan Ion. Ion-ion inilah yang
menghasilkan perbedaan potensial listrik sehingga dapat dihasikan energi. Pengembangan teknologi MFC yang memanfaatkan limbah cair
terasi menjadi energi listrik dapat dijadikan solusi dalam menangani krisis
energi sekaligus terbebas dari masalah limbah cair terasi.
0 komentar:
Posting Komentar