Sabtu, 25 Mei 2013

Green Chemistry

Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya

Mengapa Green Chemistry Dibutuhkan?

Alasan utama dan tak bisa dibantah lagi karena hampir semua aspek dalam kehidupan sehari–hari berkaitan dengan produk kimia. Kedua perkembangan produk kimia telah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan bahkan efek-efek lain yang belum diketahui.?? Salah satu contoh adalah pemakaian pestisida DDT.

Apa konsep Green Chemistry yang dapat lakukan?

Mendorong pencegahan terhadap polusi mulai dari tingkat molekuler melalui desain sintesis dan mendukung lebih lanjut penemuan proses kimia yang lebih ramah lingkungan  yang tidak hanya dapat mengurangi sisa bahan beracun tapi menghilangkan sama sekali subtansi-substansi yang berpotensi racun dan berbahaya. Paul Anastas “Bapak Green Chemistry” bersama John C.Warner telah mengembangkan 12 prinsip Green Chemistry yang dapat menterjemahkan teori menjadi tindakan.

Adapun 12 prinsip yang dijadikan pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah

1. Mencegah terjadinya limbah lebih baik daripada mengolah dan membersihkannya
2. Ekonomi atom, metoda sintesis yang efisien
3. Melakukan sintesis kimia yang tak menghasilkan racun
4. Mendesain senyawa kimia yang tak beracun
5. Pemakaian pelarut dan bahan-bahan yang aman
6. Mendesain pemakaian energi yang efisien
7. Pemakaian bahan baku  yang dapat diperbaharui
8. Mengurangi senyawa turunan yang tak perlu
9. Pemakaian katalis sangat baik secara stoikiometris
10. Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
11. Pencegahan polusi lingkungan
12. Pencegahan terhadap kecelakaan kerja

ini adalah sebuah konsep, penerapannya saat ini sebagian besar masih terbatas pada perusahaan skala besar yang pernah menghadapi masalah gugatan pencemaran lingkungan ataupun pemilik usaha yang benar-benar sadar akan lingkungan. Namun dengan pengetahuan teknologi yang berkembang sekarang seharusnya konsep ini bisa dilakukan oleh kita masing-masing (terutama soal bahan bakar nabati "bio diesel"), dengan biaya yang bisa diatur, dengan alat dan bahan disekitar kita tanpa harus terpaku pada alat berteknologi yang telah jadi (contoh: panel surya) yang sudah mulai banyak dijual.

0 komentar:

Posting Komentar