PEMANFAATAN ZAT WARNA
ANTOSIANIN DALAM BUAH DUWET (SYZYGIUM CUMINI) PADA DYE SENSITIZER SOLAR CELL
(DSSC)
Hultia
Hariani, Nabilah, Samsul Bahri, Dewi Apriliani
Program
Studi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram
RINGKASAN
Tentu di antara kita pernah
merasakan bagaimana rasanya ketika tidak ada listrik. Misalnya pada saat
pemadaman bergilir. Di daerah-daerah pelosok juga masih banyak yang belum
mendapatkan layanan listrik dengan alasan daerah tersebut sulit untuk
dijangkau. Hal ini masih belum seberapa, berdasarkan analisa International
Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa menyalakan lampu akan sulit pada tahun
2030 nanti. Oleh karena itu dibutuhkan suatu energi alternatif yang tak
terbatas untuk mengatasi krisis energi ini.
Energi matahari merupakan
sumber energi tak terbatas. Telah dikembangkan sebelumnya suatu teknologi
energi alternatif yang memanfaatkan energi matahari. Seperti solar sel
konvensional. Dengan alasan untuk mendapatkan energi dengan fabrikasi yang
lebih mudah dan murah kemudian dikembangkan menjadi Dye Sensitized Solar Cell
(DSSC) oleh Professor Michael Grätzel dimana digunakan suatu dye sensitizer
yang terbuat dari senyawa organologam Ruthenium Complex. Menjadi suatu
permasalahan lagi ternyata senyawa ruthenium complex ini sulit disintesis dan
membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga fabrikasi dari perangkat DSSC
masih membutuhkan
biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu dikembangkan suatu dye sensitizer yang berasal dari ekstrak buah dan tanaman.
biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu dikembangkan suatu dye sensitizer yang berasal dari ekstrak buah dan tanaman.
Beberapa dye sensitizer
organik yang pernah digunakan sebelumnya diantaranya buah naga, anggur,
blueberry dan masih banyak lagi yang lainnya. Kami mencoba memberikan suatu
gagasan baru untuk menggunakan kulit buah duwet (syzygium cumini) sebagai dye
sensitizer organik. Buah duwet (syzygium cumini) bisa dikatakan salah satu
komoditi di Lombok. Akan tetapi belum bisa dikatakan sebagai komoditi unggulan
layaknya jagung dan rumput laut. Hal ini dikarenakan belum ada pemanfaatan yang
maksimal untuk buah duwet ini. Hanya sebagian kecil dari buah duwet ini yang
dimanfaatkan hanya sebagai konsumsi biasa. Sehingga sisanya tentu masih dalam
jumlah yang cukup banyak tersebut terbuang sia-sia dan pada akhirnya
menimbulkan masalah lingkungan.
Oleh karena itu akan
menjadi suatu strategi meningkatkan nilai dari buah duwet itu sendiri ketika
dimanfaatkan sebagai dye sensitizer organik. Bukan hanya itu, dye sensitizer
organik dari buah duwet ini juga pasti akan lebih murah mengingat harga buah
duwet yang bisa dikatakan sangat murah dipasaran. Terlebih lagi kandungan
antosianin yang cukup tinggi terdapat pada kulit buah duwet dibandingkan buah
yang sebelumnya dijadikan sebagai dye sensitizer. Sehingga didapatkan suatu
teknologi energi alternatif yang mudah, murah, ramah lingkungan, dan tak
terbatas. Tentunya diharapakan dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan
gagasan ini
Yang membutuhkan tanaman Jamblang bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia @Trims Prabowo Jogja
BalasHapus