Sabtu, 13 April 2013

PERTANIAN TRADISIONAL DALAM PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU KEDAULATAN PANGAN MASA DEPAN


PERTANIAN TRADISIONAL GOGORANCAH DI ATAS ATAP SEBAGAI SOLUSI FUTURISTIK DALAM PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU KEDAULATAN PANGAN MASA DEPAN

Baiq Nila Sari Ningsih , Nurhidayatulah  Bk, Eka Hesti Safitri
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Mataram

RINGKASAN
Indonesia terancam mengalami krisis pangan. Hal ini diakibatkan perkembangan industri properti yang pesat di satu sisi mendorong peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun disisi lain menjadi menimbulkan penyusutan lahan pertanian yang berdampak kepada menurunnya hasil produksi pangan. Permasalahan ini membutuhkan solusi yang memungkinkan perkembangan industri properti terus berlanjut sekaligus mengatasi masalah penyusutan lahan tersebut.
Solusi atas persoalan ini justru terletak pada atap bangunan dalam industri properti yang selama ini luput dari perhatian masyarakat. Melalui konsep pengembangan sistem pertanian tradisional turun-temurun Gogorancah dengan berbagai kelebihannya, atap bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan persawahan. Dengan perpaduan antara rancangan gedung yag tepat dan penerapan sistem Gogorancah secara benar dalam pengdaptasiannya dengan lahan atas atap, maka gagasan ini memiliki peluang keberhasilan penerapan yang tinggi.
           Tujuan karya tulis ini adalah mengembangkan solusi yang dapat mengatasi masalah penghambat pembangunan di Indonesia melalui metode penerapan pengembangan pertanian tradisional Gogo Rancah di atas atap guna mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan dan usaha mensejahterakan masyarakat melalui kesetabilan pangan dan program pelestarian lingkungan yang sehat. Gagasan tertulis ini bermanfaat sebagai sumber
refrensi dalam mengatasi efek penyusutan lahan pertanian sebagai akibat pembangunan yang tidak terkontrol sekaligus sebagai salah satu bentuk solusi dalam menghadapi persoalan tersebut dalam bentuk pertanian tradisional Gogo Rancah di atas atap.
Dalam usaha implementasi karya ini, dibutuhkan bantuan pemerintah khususnya Dinas Pertanian untuk mensosialisasikan pertanian tradisional Gogo Rancah di atas atap kepada masyarakat luas. Secara lebih khusus, pengembang (developer) dapat bekerja sama dengan konsumen properti serta petani untuk merealisasikan program ini dengan prinsip bagi hasil atau sisem lainnya yang telah disepakati.
Implementasi gagasan ini diprediksi meningkatkan hasil produksi sektor pertanian secara bertahap hingga Indonesia sampai pada titik kedaulatan pangan. Di sisi lain, lebih banyak tenaga pertanian dapat diberdayakan. Selain itu kemajuan pembangunan dan pertanian dapat tercapai sekaligus dalam lingkup yang harmoni. Secara lebih luas, keberhasilan penerapan gagasan ini dapat membantu menanggulangi Efek Rumah Kaca.

0 komentar:

Posting Komentar